DBASIA.CLUB – Bila di daerah perkotaan, biasanya terdapat daerah lokalisasi di mana tempat tersebut merupakan kawasan yang dikhususkan untuk bisnis prostitusi. Ternyata, praktik prostitusi semacam ini juga sudah merambah ke daerah pedesaan atau perkampungan. Bahkan, di Subang, ada satu kampung yang memang melakukan bisnis prostitusi rumahan. Kampung itu bernama Kampung Cinta.
Dilihat sekilas, kampung ini tak jauh berbeda dengan kampung pada umumnya, suasana persawahan yang mengelilingi rumah warga, serta lokasinya yang terpencil. Namun, yang berbeda adalah menurut warga setempat maupun orang-orang luar, kampung ini memiliki gadis-gadis belia yang direstui atau diperbolehkan oleh orangtuanya untuk menjajakan diri di rumah mereka sendiri, atau istilahnya prostitusi di rumah sendiri.
Gadis belia yang menjadi PSK di rumah sendiri itu berkisar dari umur 16 sampai 25 tahun. Salah satu PSK yang ada di kampung ini adalah Sabilah, bukan nama sebenarnya. Gadis berusia 16 tahun ini mengaku sudah berprofesi sebagai PSK selama setahun. Sabilah juga mengaku dalam sehari mendapatkan dua orang pelanggan, dan ‘transaksi’ dilakukan di rumahnya sendiri, terkadang di luar rumah. Pekerjaan ini diakuinya sudah diketahui oleh ayahnya.
Sabilah menerangkan bahwa pekerjaannya ini diperbolehkan oleh keluarganya karena memang desakan ekonomi. Jika tidak bekerja, maka keluarga Sabilah tak akan bisa memenuhi kebutuhan keluarganya, di mana sang ayah hanya kerja serabutan dan ibunya hanya ibu rumah tangga. Dengan menjadi PSK, maka Sabilah sudah membantu keluarganya.
PSK lainnya yang juga satu kampung dengan Sabilah adalah Fifi (bukan nama sebenarnya). Bedanya, Fifi berusia lebih tua dari Sabilah, yaitu 18 tahun, namun dia hanyalah lulusan SMP. Dia juga lebih memilih untuk menjadi PSK di luar kampungnya sendiri. Metode yang digunakan pun berbeda, Fifi ‘mempromosikan’ dirinya via media sosial, seperti Whatsapp, Facebook, atau Instagram. Alasannya menjadi seorang PSK pun sama seperti Sabilah, yaitu agar bisa membantu perekonomian keluarga. Sang ibu pun mengizinkan Fifi menjadi PSK.
PSK di Kampung Cinta ini diberi istilah Bebek, dan Bebek ini berada di bawah mucikari, di mana mucikari ini bisa menawarkan mereka pada orang di luar kampung, terutama orang yang datang dari wilayah perkotaan seperti Bandung, bahkan Jakarta.
Meski saat ini tujuannya adalah untuk membantu keluarga, kedua PSK di kampung ini berharap suatu saat nanti bisa berhenti dari bisnis lendir ini, dan bisa bekerja serta hidup secara normal.