DBASIA.Club – Siapa yang tidak kenal DJ muda satu ini? Memiliki 2 kewarganegaraan (Inggris dan Norwegia) DJ berusia 21 tahun menjadi musisi dunia dalam usia yang sangat belia. Yup, DJ Alan Walker aka DJ Walkzz yang bernama lengkap Alan Olav Walker (kelahiran 24 Agustus 1997) telah memecahkan beberapa rekor penjualan single dengan meraih penghargaan platinum di lebih dari 10 negara berbeda. Sebut saja, Norwegia, Britania Raya (Inggris, Irlandia,Skotlandia), Finlandia, Spanyol, Italia, Jerman dan Denmark. Sempat menguasai top chart di USA, DJ Alan Walker menjadi fenomena tersendiri yang menarik untuk kita ikuti.
Perjalanan karirnya yang begitu unik, musik karyanya yang renyah dan simpel, beat-beat yang friendly sehingga flow sequences dalam melodi yang santai menjadi tipikal dan ciri musik-musik karya DJ Alan Walker.
Bermula dari usia yang belia (masih duduk di tingkat SMA) Alan Olav Walker tertarik pada berbagai bahasa program dan desain grafik. Secara otodidak kemudian dia mempelajari software FL Studio yang banyak dipakai untuk meracik musik sebagai Sound Mixer favorit para DJ rumahan. Tidak sungkan ia mengakui mempelajari software ini melalui channel tutorial yang banyak beredar di Youtube.
Kehebohan terjadi ketika DJ Alan Walker menelurkan single Fade dan menguploadnya di Youtube dengan status bebas guna atau No Copyright Sounds. Hingga tulisan ini keluar, lagu Faded yang merupakan remaster ulang dari single Fade, di Youtube telah ditonton sebanyak 2,3 milyar kali. Fenomenal bukan, apalagi subscriber yang tercatat dari channel Youtube DJ Alan Walker sudah lebih dari 25 juta orang.
Berstatus sebagai produser musik dan DJ, pemuda yang berciri khas tampilan dengan penutup mulut hitam bak masker ninja, telah mengeluarkan 2 buah album dan menghentakan dunia melalui berbagai tur dunia. Single yang dihasilkan juga sudah begitu banyak (40 kurang lebih) dan rata-rata berhasil menduduki posisi membanggakan dalam posisi chart berbagai negara.
DJ Alan Walker lahir di Northampton, Inggris tapi pada usia 2 tahun keluarganya pindah ke Norwegia, di sebuah kota bernama Bergen. Sejak itu seluruh karirnya dimulai dari kota tersebut. Pemuda sederhana ini sudah terikat kontrak dengan berbagai label rekaman, Mer Musikk dan Sony Music. RCA Records, anak perusahaan Sony Music untuk Amerika Serikat menjadi perusahaan rekaman yang memberikan kesempatan DJ Alan Walker terus dikenal di seluruh dunia.
Beberapa single yang paling terkenal dari DJ Alan Walker adalah Faded, Alone, Tired dan tentu saja Sing Me to Sleep. Single tersebut merangsek dan menduduki posisi prestisius di berbagai Top Chart Musik dunia.
Video-video musiknya juga menjadi video dengan penonton terbanyak di Youtube, termasuk The Spectre yang dilihat hampir 600 juta kali hingga tulisan ini diturunkan. The Spectre merupakan karyanya pada tahun 2017 yang merupakan ubahan single vokal dari Spectre 2015.
DJ Alan Walker mengaku kalau ia terinspirasi dari musik-musik pendukung dalam games dan soundtrack film yang kebanyakan bergenre techno hingga end up menjadi produser musik. Perkenalan dan ketertarikannya terhadap hal-hal tersebut yang kemudian mendorongnya untuk belajar sendiri mengenai software sound remix hingga sekarang. Bila diperhitungkan dari awal proses belajarnya sejak 2012 maka butuh kurang lebih 2 tahun sampai pada saat ia mulai mengupload single yang membuka mata dunia, Fade.
Berawal dari histeria Youtube dimana video Fade dari DJ Alan Walker tersebut masih berstatus No Copyright Sounds dan banyak komentar positif dalam kolom channelnya hingga puluhan juta viewer berhasil diraih oleh video ini. Tidak butuh lama, 2015 Mer Musikk label studio asal Swedia yang merupakan anak perusahaan Sony Music mendapatkan tanda tangannya dan meluncurlah single Faded yang merupakan aransemen berbeda genre dari Fade 2014. Hasil remastering ini mengguncang dunia dan single Faded menjadi penguasa musik dunia melalui beat dan melodi yang simpel.
Mengambil langkah berani, DJ Alan Walker memutuskan berhenti dari SMA dan melanjutkan karir musiknya yang fantastis. Tahun 2016 hingga sekarang ia sudah mengelilingi hampir seluruh pelosok dunia mengusung musik bergenre electro house / progresif house / deep house atau terkadang dijuluki big room house genre. Elektronik Digital dalam dunia permusikan telah mencapai era keemasan dengan tumbuhnya DJ DJ kenamaan di manca negara dan setiap penampil mendapatkan respon positif dari penonton. Masing-masing dengan ciri khas dan keunikan tersendiri.
Dalam salah satu sesi wawancara, DJ Alan Walker ditanya, menurutnya apa yang menyebabkan single Faded bisa begitu terkenal dan bisa dinikmati semua orang? Ia menjawab, kemungkinan besar karena single Faded adalah single dengan melodi yang begitu simpel. Salah satu ungkapan yang terngiang dalam benaknya adalah ‘terkadang apa yang simpel adalah yang terbaik’ dan ungkapan itu persis diwujudkan melalui lagu Faded. Ia juga mengakui kalau vokalis Iselin Solheim telah meningkatkan keseluruhan lagu dan memberikan sentuhan tersendiri bagi lagu tersebut hingga bisa menjadi seperti sekarang.
Mengenai topeng atau masker mulut yang selalu dikenakannya, DJ Alan Walker mengaku ingin memberikan sentuhan misteri bagi penampilannya dan juga sebagai bentuk pembelaan bahwa seorang artis musik seharusnya dinilai dan dihargai berdasarkan karyanya, bukan sekedar dari penampilannya atau wajah saja. Hmmm begitu muda namun cukup bijaksana menghadapi dunia industri permusikan.
Tanpa sungkan DJ Alan Walker yang telah menjadi penguasa dunia musik DJ melalui beat simpel mengakui dia selalu mengidolakan DJ Tiesto dan Martin Gerix sehingga apabila ia diajak berkolaborasi, tanpa perlu berpikir ia pasti mengangguk setuju.
Masih muda, kreatif dan begitu sederhana dan rendah hati. Demikian kesan yang kita peroleh dari DJ ternama satu ini. Kita tetap menunggu karya-karya DJ Alan Walker pastinya.