DBASIA.Club – LC alias Lady Escort atau Lady Companion adalah istilah yang umum terdengar di dunia malam. Yakni, gadis-gadis muda ( ya, umumnya berusia muda ) yang bertugas menemani pecinta tarik kabel di klub-klub malam dan karaoke. Tampilan yang cantik, menarik dan kesan manja selalu hadir membawa keceriaan dalam ruangan.
Tugas mereka tentu saja menemani pengunjung dan menemani minum. Itu saja ? Jawabnya : TIDAK.
Bukan rahasia lagi, LC Dunia Malam tentu membawa aroma berbau plus plus dimanapun kita mendengar istilah ini. Konotasi negatif tidak berarti pekerjaan ini dihindari oleh kaum hawa. Penghasilan yang besar, tidak ada pekerjaan lain yang cocok dan kebutuhan hidup membuat mereka menjerit dan memilih hidup bergelimang keringat dan harum semerbak parfum nan lembut menggoda.
Dalam satu kesempatan, kami berbincang intim bersama salah satu LC di sebuah karaoke di bilangan Jakarta Pusat. Sebut saja Yunita. Gadis dengan tampilan yang modis, berparas cantik dan berkulit langsat bersih sedikit eksotis ( atau pengaruh lampu temaram ruangan ). Pulasan tipis lipstik warna pink muda, menambah kesan muda dan trendi.
Berkenalan sebentar, kami mengetahui bahwa ia berasal dari satu desa daerah Jawa Barat dan sudah merantau di Jakarta sejak 2016. Yunita berusia 21 tahun dan sudah berprofesi sebagai LC Dunia Malam setelah 1 tahun menjejakan kaki jenjangnya di Jakarta. Berstatus lulusan SMA, Yunita berkeyakinan meraih impiannya di ibukota dan berharap bisa mengangkat ekonomi keluarganya.
Rasa tertarik membuncah dan mendorong kami untuk mengenal lebih jauh sosok Yunita, karena dibalik aroma semerbak lembut dari tubuh langsingnya, kami bisa mengerti banyak yang ingin diceritakan dan dibagikan Yunita kepada kami. Sosoknya yang berdiri bernyanyi sambil sedikit melenggak lenggok kecil, memberikan tampilan kedewasaan jauh dibandingkan usia yang disebutkannya. Setelah beberapa round dan banyolan-banyolan sederhana, kami mendapatkan nomor kontaknya untuk janjian di hari lain.
Iringan musik dan lagu yang membahana di seluruh sudut ruangan tidak mendukung cerita-cerita intim yang ingin kami gali dari Yunita. Oleh karena itu, kami bersepakat untuk bertemu lagi bukan di tempat kerjanya ini. Kerling dan kedipan mata Yunita membuat kami benar-benar berharap pertemuan lanjutan.

Karena kesibukan masing-masing, janji itu baru bisa ditepati setelah hampir 2 minggu kemudian. Bertempat di salah satu café di mall Jakarta Utara, kami berjanji untuk makan siang bersama. Sedikit banyak, ketertarikan Yunita untuk bertemu kembali karena kami dianggap kliennya yang potensial untuk bertransaksi lebih jauh. Ups, bukan salah kami. Dengan kecantikannya, tentu saja kami harus bertemu kembali.
Kemolekan tubuh Yunita tetap menonjol meski dalam kesederhanaan tampilannya hari itu. Tshirt ketat dengan tulisan GC warna gold di dadanya bersinar lebih terang hari itu, sementara aroma tubuhnya sedikit berubah, lebih santai. Rambutnya yang lebat disisir rapi dan diikat sederhana, menambah sosok kedewasaan yang ditampilkan. Tidak ada tampilan vulgar ataupun mencolok. Tidak ada rok mini, hanya jean ketat yang menempel rapi di lekuk tubuhnya.
Setelah berbasa-basi sebentar, kami mulai memesan makananan dan minuman. Sambil menanti pesanan kami mulai bertanya mengenai Yunita sebagai seorang wanita cantik yang terlibat dalam dunia malam sebagai LC. Seperti yang kami sudah dengar sebelumnya, Yunita berangkat ke Jakarta awal bulan Agustus 2016 setelah lulus SMA. Berniat mencari kerja, ia menumpang di rumah teman lelakinya dari satu kampung.
Berbagai lowongan pekerjaan telah ia coba, dari mulai bagian produksi hingga pekerjaan di salah satu minimarket modern. Bekerja sebagai LC dunia malam belum terbersit sedikitpun kala itu. Semua berubah ketika teman lelakinya itu, sebut saja Jaka, mulai menunjukan ketertarikan pribadi dan berjalannya waktu, mereka pun menyerah pada nafsu. Kost tempat mereka tempati memang kost pasutri dan mereka selalu mengaku pasangan menikah dari kampung.
Yunita hamil dan segala jenis pekerjaan semakin sulit didapatkan. Jaka menyerah dan berniat pulang kampung, membantu keluarganya yang berkebun palawija di desa. Yunita pun ikut dan mereka kemudian menikah resmi. Sayangnya, perkawinan itu berlangsung singkat. Keluarga Jaka menganggap Yunita memikat putra mereka sehingga tidak berniat kerja di Jakarta secara baik, kisah kemalangan demi kemalangan terus meluncur deras dari pengakuan Yunita.
Merekapun bercerai tidak lama setelah putri mereka lahir. Kini si putri di asuh oleh keluarga Jaka dan itu menambah beban pikiran Yunita. Dalam kondisi tertekan, datang berlibur temannya yang juga merantau di Jakarta. Teman SMA akrab seangkatan yang dari perantauan, membantu keluarganya dan membelikan orang tuanya motor, cash. Heran, Yunita pun bertanya mengenai pekerjaan temannya itu.
Di situlah mulai Yunita mengenal mengenai keberadaan LC dunia malam dan tanpa pikir panjang ia memutuskan ikut bersama temannya tersebut dengan catatan, semua kegiatan mereka tidak akan di bagikan di kampung.
Sambil menerawang dan mengingat-ingat, Yunita menyesap minuman dingin di meja yang sudah mulai terhidang lengkap bersama makanan. Kami masih terus mengobrol sambil menikmati makan. Yunita juga sudah sangat terbuka dan tertawa lepas bersama kami. Sepertinya kami sudah cukup intim bersama Yunita.
Menjadi LC dunia malam, bukan pekerjaan idaman Yunita. Itu yang kami tangkap. Tapi berjalannya, waktu, Yunita meyakini bahwa itu adalah keputusan terbaik yang bisa ia lakukan. Sekarang, penghasilan Yunita bak top manajer di sebuah perusahaan besar dan ia memang mengaku di keluarganya kalau ia bekerja di sebuah perusahaan dan dipercaya oleh bos nya secara pribadi sehingga mendapat berbagai fasilitas dan gaji yang wah.
Keluarganya mempercayai itu dan ikut bersyukur dengan kondisi Yunita sekarang. Terlebih, liburan panjang terakhir Yunita datang dengan berbagai hadiah mewah untuk keluarganya dan berjanji memberikan rumah yang lebih layak tahun depan.