DBASIA.CLUB – Dari 61 pengisi acara We The Fest 2019, terdapat 37 musisi lokal Indonesia yang siap mengisi keseruan acara We The Fest dan menampilkan performance terbaiknya. Berikut adalah line up musisi lokal pada event We The Fest yang akan berlangsung dari tanggal 19 – 21 Juli 2019.
ASTERISKA
Gadis cantik dengan vokal jazz yang menawan ini merupakan vokalis dari band rock enerjik, Barasuara. Asteriska juga mengeluakan project solonya sendiri yang sudah menelurkan dua buah album yang berjudul “Distance” dan “Pass Possessions.” Kamu akan bisa merasakan perbedaan karakter Asteriska saat sedang bersama Barasuara dan ketika tampil sendiri di atas panggung. Yang pasti dua-duanya, benar-benar WOW!
COLDIAC
Band pop asal Malang yang dibentuk pada 2014 ini terdiri dari Sambadha Wahyadyatmika, Mahatamtama Arya Adinegara, Bhima Bagaskara, Derry Rith Haudin dan Judha Widhita. Coldiac sudah sempat merilis album perdana mereka, “Heartbreaker” di bawah naungan rumah produksi mereka sendiri, “GZZ Record” pada tahun 2016.
DEKAT
Grup vokal Tangga pernah menjawarai tangga musik di blantika musik Indonesia. Setelah grup Tangga dibubarkan pada tahun 2014. Masih pada tahun yang sama, tiga dari empat members lalu membentuk grup vokal Dekat. Sebuah grup vokal yang mencoba menceritakan kisah hidup mereka melalui lagu-lagu yang begitu personal dan indah didengar.
DUARA
Duara merupakan proyek gabungan antara Robert MR dan Renita Martadinata. Walaupun keduanya berakar pada musik Jazz dan RnB, namun pada proyek ini, keduanya mengusung genre musik pop yang easy listening. Single debut mereka dirilis pada bulan September 2018 dan berjudul “And Time Froze.” Disusul single keduanya yang berjual “Sarariman’s Dream” pada bulan November.
ELEPHANT KIND
Dengan inisiatif dari Bam Mastro, trio Elephant Kind dibentuk pada tahun 2013 bersama kedua kawannya, Bayu Adisapoetra dan Kevin Septanto. Genre yang diusung merupakan perpaduan dari macam-macam Genre. Bam Mastro yang dibesarkan dengan macam-macam budaya, ingin musik menjadi alat untuk menghancurkan batasan berbagai budaya.
Elephant Kind telah merilis mini album pada November 2014 yang berjudul Scenario : A Short Film by Elephant Kind. Mini album (EP) ini mendapatkan apresiasi positif di kancah musik Indonesia. Setelah merilis EP kedua mereka, Promenades : A Short Film by Elephant Kind pada tahun 2015, Jakarta Beat menyebut mereka sebagai Artis Pendatang Baru Terbaik 2015. Elephant Kind juga dua kali masuk ke dalam nominasi Anugerah Musik Indonesia (AMI) dan Indonesia’s Choice Award pada tahun 2017.
ENDAH N RHESA
Endah dan Rhesa sempat bergabung dalam sebuah band rock yang terbentuk pada tahun 2003. Keduanya kemudian memutuskan untuk pergi meninggalkan band tersebut pada tahun 2004. Endah meneruskan karir bernyanyinya sebagai artis solo. Endah kemudian sempat mengeluarkan sebuah album yang berjudul “The New Beginning” dan sebuah mini album yang berisi 4 buah lagu yang di distribusikan sendiri secara terbatas.
Rhesa sempat memberikan sentuhan pada salah satu lagu Endah yang membuatnya semakin menarik. Mereka kemudian mulai sering tampil di acara-acara kampus. Ternyata keduanya mendapatkan sambutan hangat. Keduanya pun memutuskan untuk melakukan proyek duo dengan nama panggung Endah N Rhesa sesuai nama mereka.
EVA CELIA
Nama Eva Celia Lesmana pastinya sudah sering terdengar. Putri Sophia Latjuba dan juga Indra Lesmana ini rupanya mewarisi darah artis ibunya dan jazz dari ayahnya. Maka tidak heran jika Eva eksis di dua dunia, sebagai model dan artis, juga penyanyi.
Eksistensinya di dunia musik salah satunya ditandai dengan merilis dua single pada tahun 2015 yang berjudul “Reason” dan “Against Time.” Serta album “So it’s Begin” pada tahun 2016. Dari single dan album tersebut, Eva sempat menjadi nominasi untuk beberapa kategori penghargaan.
- Nominasi Anugerah Musik Indonesia untuk Penyanyi Solo Pria/Wanita Soul/R&B/Urban Terbaik dengan single “Reason” pada tahun 2016.
- Nominasi Indonesian Choice Awards untuk Album of the Year dengan album And So It Begins dan juga Female Singer of the Year pada tahun 2017.
- Nominasi Anugerah Musik Indonesia sebagai Penyanyi Solo Pria/Wanita Soul/R&B/Urban Terbaik untuk single “Another You” serta Album Soul/R&B/Urban Terbaik untuk “So It Begins” pada tahun 2017.
FOURTWNTY
Merupakan band indy bentukan dari Roby Geisha pad tahun 2010. Roby berperan sebagai produser dan music directornya. Band yang terdiri dari Ari, Nuwi dan Roots ini, sempat viral dan naik daun setelah membawakan lagu soundtrack film Filosofi Kopi 2 yang berjudul “zona nyaman.” Fourtwnty telah merilis sebuah mini album berjudul “Setengah Dulu” pada bulan Desember 2014. Setelah itu, Fourtwnty merilis versi full album yang berjudul “Lelaku” pada Mei 2015.
Sementara lagu Zona nyaman, terdapat pada mini album mereka yang kedua berjudul “Jangan Minta Nambah” yang diluncurkan pada saat ulang tahun Fourtwnty yang ke tujuh, yakni pada 20 April 2017.
Fun On a Weekend (FOAW) Feat. Soul Menace
Fun On a Weekend (FOAW) merupakan trio elektronik yang terdiri Evan Virgan, Kenny Gabriel dan Winky Wiryawan. Dikontrak oleh Inspire Artistry, FOAW menawarkan kesegaran house music yang variatif. Dengan kolaborasi ketiganya yang memiliki ciri khas masing-masing, mereka akan membuat malam selalu hidup dan penuh keseruan!
GERALD SITUMORANG & SRI HANURAGA
Gerald belajar gitar sejak berusia 13 tahun. Gerald sangat serius belajar musik, hingga belajar dari banyak tempat. Dari Armstrong Pitoi of the New Breeze selama tiga tahun, belajar dari Nikita Dompas selama 1 tahun. Lalu belajar private dari Institut Musik Daya selama satu semester, bahkan berpartisipasi dalam “Serambi Jazz Workshop” dari para musisi handal. Saat ini Gerald telah banyak bermain dengan banyak musisi ternama, sebut saja dari mulai Tohpati hingga Agnez mo.
Sri Hanuraga melanglang buana hingga ke Amsterdam untuk memperluas wawasan bermusiknya. Memulai dengan bermain gitar pada masa kecilnya, Aga akhirnya memilih piano sebagai alat musiknya. Aga telah tampil di banyak pertunjukan dunia yang bergengsi, serta memperoleh beragam penghargaan. Album terakhirnya, “To The Universe” berhasil terpilih sebagai album of the year oleh JGTC Festival 2015, Beehype dan majalah Tempo. Pada bulan September 2016 Aga dianugerahi sebagai Artis Jazz Instrumental Terbaik pada ajang penghargaan Anugerah Musik Indonesia.