DBASIA.CLUB – Manusia terlahir sebagai makhluk sosial yang dikodratkan untuk tidak dapat hidup sendiri. Bahkan sejak lahir hingga menutup usia, manusia selalu membutuhkan orang lain termasuk juga teman hidup. Berbicara soal teman hidup, tentu setiap kaum lelaki mendambakan pernikahan yang sesuai dengan yang diharapkan, misalnya memiliki istri yang cantik jelita dan lain sebagainya.
Banyak sekali kaum lelaki yang cenderung terlalu terburu-buru untuk melangsungkan pernikahan untuk memenuhi keinginan dan ekspektasi yang ia miliki. Nah, dalam bahasan kali ini, kita akan membicarakan soal pernikahan, yakni berbagai pemikiran salah kaum pria mengenai pernikahan. Setidaknya ada 4 pemikiran salah yang paling umum dan paling sering terjadi dan berbagai pemikiran salah ini tentu akan berdampak buruk dalam kehidupan setelah pernikahan, apalagi bagi kaum lelaki yang menduduki posisi sebagai kepala keluarga yang bertanggungjawab penuh. Mari simak berikut ini.
Kehidupan Setelah Pernikahan Akan Sangat Menyenangkan
Pemikiran seperti yang disebutkan di atas nampaknya tidak salah atau sah-sah saja, namun semua berubah menjadi salah karena dasar pemikiran yang memang salah. Jika kata ‘menyenangkan’ sebagaimana yang termuat dalam pikiran tersebut mengacu pada hal-hal yang condong pada tantangan dalam jenjang kehidupan, hal itu akan sangat bagus. Namun kebanyakan kaum lelaki justru salah kaprah, mereka mendapatkan pemikiran tersebut karena hanya membayangkan hal-hal yang memang sesuai dengan keinginannya setelah pernikahan dan yang paling banyak mengarah pada kehidupan seksualitas.
Banyak kaum lelaki yang beranggapan bahwa kehidupan setelah pernikahan akan membuatnya tidak perlu lagi menutup atau membatasi diri untuk berhubungan seksual dengan wanitanya atau dalam kata lain, mendapatkan kebebasan dalam hal bercinta bersama pasangannya. Dan hal ini akan membawa dampak yang sangat besar di kemudian hari, sebab kehidupan setelah pernikahan tidak melulu berbicara soal seks atau bercinta dengan wanita idaman, melainkan dipenuhi berbagai tantangan.
Menganggap Pernikahan Itu Mudah
Banyak juga pemikiran-pemikiran yang bercondong pada kesan ‘menggampangi’ atau meremehkan kehidupan setelah pernikahan. Hal ini menjadi salah besar, sebab setelah menikah tentu tidak hanya kebutuhan dan urusan diri sendiri yang menjadi beban dalam benak, melainkan juga terbebani oleh pasangan atau wanita yang menjadi teman hidup. Jika biasanya hanya memikirkan soal kebutuhan makan dan lifestyle diri sendiri, kini harus dibebani oleh kebutuhan istri dan selalu tertuntut untuk hidup berpengertian.
Banyak sekali lelaki yang pada akhirnya mencari pelarian di luar ketika menghadapi kenyataan sulit ini, sebab mereka menganggap bahwa kehidupan setelah pernikahan itu mudah dan tidak jauh berbeda dengan fase kehidupan sebelumnya, padahal semuanya sangat berbeda dan semakin berat.
Niat Tulus Sebagai Kunci Sukses Kehidupan Setelah Pernikahan
Banyak sekali kaum lelaki yang beranggapan bahwa kunci sukses kehidupan setelah pernikahan dimulai dari niat tulus. Apakah ini salah? Tentu jawabannya tidak, namun niat tulus saja tidaklah cukup. Jika hanya niatan tulus yang dikedepankan untuk melangkah ke jenjang pernikahan, maka hal ini akan menjadi kesalahan fatal, sama halnya dengan dua poin yang telah disebutkan di atas tadi. Untuk melangkah ke jenjang pernikahan, kaum lelaki dituntut untuk siap secara mental dan juga finansial. Jika dua hal mendasar ini tidak terpenuhi atau hanya salah satu yang terpenuhi, maka hal yang kurang tersebut akan memicu masalah-masalah besar dalam bahtera rumahtangga dikemudia hari.
Semangat Berkarier Akan Meningkat Setelah Menikah
Pemikiran sebagaimana yang disebutkan di atas juga terkait dengan pemikiran bahwa wanita akan mampu menjadi sosok yang menguatkan ketika berjuang dari nol. Hal ini juga nampaknya tidak salah sepenuhnya, namun permasalahannya adalah tidak semua wanita mau diajak susah dan mau menemani berjuang dari nol. Jika anda mendapatkan sosok wanita yang mampu menemani ketika masih dalam fase perjuangan maka hal ini menjadi anugerah terindah dalam hidup anda.
Namun kebanyakan kaum lelaki justru akhirnya ditinggal pergi oleh sang istri atau wanitanya karena si wanita pada akhirnya merasakan kehidupan sulit, sebab si lelaki masih dalam tahap sulit. Hal ini sangat sering terjadi, apalagi pada mereka-mereka yang melangsungkan pernikahan dalam usia yang masih sangat muda.