DBASIA.CLUB – Memiliki nama asli Savitri Listya Widyanti Shaimoery, DJ T-Sha sudah berpengalaman dalam dunia entertainment selama beberapa tahun belakangan jauh sebelum dirinya merambah ke dunia musik-musik EDM. Wanita keturunan Minang ini pernah menggapai kesuksesan bersama girlband 7icons yang sempat booming di awal tahun 2010 hingga 2011 silam. Namun, DJ T-Sha sendiri baru masuk dan bergabung dengan 7icons di tahun 2013 setelah dirinya memenangkan ajang 7icons Looking For A New Icon yang diselenggarakan oleh salah satu stasiun TV swasta Indonesia.
Sebelum menjadi seorang DJ, T-Sha memang sempat mencicipi dunia modelling dan juga pernah tampil untuk mengisi video klip Ran yang berjudul Selamat Pagi. Merambah ke dunia musik, DJ T-Sha ikut bergabung dengan band indie bernama Ekselsa dan menjadi vokalis dalam band tersebut. Memiliki kemampuan dance, membuatnya dikontrak oleh Densu Corp, sebuah Production House asal Jepang sebagai pelatih atau koreografer dari JKT48 generasi pertama. Sebagai dancer, dirinya juga bergabung dengan dancer club P.H.A.T atau Pretty Hot and Tempting.
Sosoknya yang memiliki sifat tegas, pantang menyerah dan juga berani, membuat T-Sha mendapat julukan Rebel Icon, dan T-Sha memberikan sebutan Utynity untuk para penggemarnya. Kiprahnya sendiri di dunia Female DJ patut diperhitungkan, sebab DJ T-Sha bergabung dengan salah satu manajemen DJ, yakni Trigger Production. DJ T-Sha memainkan musik-musik EDM yang mengusung tema R&B, Hip-Hop, dan juga Deephouse. DJ T-Sha sempat menjadi residence di klub malam Dragonfly, SKYE, Mirror, dan juga JENJA.
Memulai profesinya di dunia hiburan sejak tahun 2000-an, DJ T-Sha mengawali langkahnya di dunia entertainment sebagai seorang dancer, kemudian beralih profesi sebagai seorang vokalis dan terakhir berlabuh sebagai seorang DJ. T-Sha tidak pernah ragu-ragu dan tidak pernah malu dalam menghadapi semua tantangan yang ada, sehingga banyak pihak dari promotor yang menawarkannya pekerjaan dengan bayaran yang menarik. Kiprahnya sebagai seorang DJ juga tidak saja dikenal di dalam negeri, namun juga sudah merambah lebih jauh ke mancanegara.
Sebut saja negara-negara Eropa seperti Belanda, Spanyol, kemudian negara Australia, beberapa negara di Asia juga sempat disambangi oleh DJ T-Sha. Prestasi terebesarnya yakni pernah meraih gelar sebagai R&B and Hip-Hop DJ Of The Year pada tahun 2017 silam yang digelar oleh Paranoia Award. Dengan raihan tersebut, nama DJ T-Sha semakin dikenal terutama di dunia musik EDM dan juga pecinta klub malam di seluruh dunia. Memiliki gelar sebagai R&B and Hip-Hop of The Year membuatnya merilis sebuah single.
Bersama penyanyi pendatang baru Nadhira Suryadi, DJ T-Sha merilis sebuah single yang diberi nama Holy Mountain. Lagu tersebut bercerita tentang cinta yang terpisahkan oleh sebuah jarak. Lirik yang diaransemen oleh T-Sha membuat lagu yang bertemakan cinta ini semakin enak untuk didengar karena dipadukan dengan jenis musik EDM yang biasa dimainkan oleh DJ T-Sha yakni Pop, R&B dan juga musik Dance Hall. Single ini mendapatkan respon yang sangat positif dari pendengarnya.
T-Sha memulai karirnya sebagai DJ pada tahun 2014 silam, namun dirinya sudah bertemu dengan orang dari Trigger Production pada tahun 2008 dan mulai intens menjalani komunikasi pada tahun 2015, setahun setelah T-Sha menjalani kehidupan sebagai seorang female DJ. Bagaikan gayung bersambut, pihak Trigger Production mengajaknya untuk bergabung dengan manajemen, tentu saja T-Sha kemudian langsung menerima tawaran tersebut. Setiap DJ pastinya memiliki role model atau idola yang menginspirasi gaya permainannya. T-Sha sendiri mengagumi seorang DJ asal Belanda, yakni Irwan Kartosen.
DJ T-Sha bertemu dengan idolanya tersebut pada ajang Dream Festival Bali tahun 2015 dan Soundfest Festival di Cilandak pada tahun 2016 silam. DJ T-Sha kini juga masih menjalani kegiatan dance-nya di sela-sela kesibukannya sebagai seorang female DJ.