DBASIA.CLUB -Kabar tidak sedap tengah menghinggapi Taylor Swift. Baru-baru ini, Taylor Swift kembali “berkonflik” dengan mantan label. Taylor Swift protes atas tindakan mantan label yang merilis album pertunjukan tanpa izin kepada dirinya.
Taylor Swift kali ini berkonflik dengan mantan labelnya, Big Machine. Melalui akun Instagram pribadinya, Taylor Swift kesal dengan tindakan Big Machine yang akan merilis album terbaru pertunjukan live Taylor Swift dari penampilan tahun 2008.

Melalui Instastory di akun pribadi, Taylor Swift mengucapkan terima kasih kepada fans yang telah memberi tahu soal tindakan mantan label tadi. Taylor Swift baru sadar mantan label akan merilis pertunjukan lama.
“Hai teman-teman, aku ingin mengucapkan terima kasih kepada semua penggemarku karena membuat aku sadar bahwa mantan label rekamanku akan merilis album pertunjukan live-ku malam ini,” tulis Taylor Swift pada InstaStory Kamis (23/4) malam hari.

Menurut Taylor Swift, mantan label itu telah berbuat curang. Secara terbuka, Taylor Swift menyebut dirinya tidak pernah setuju dengan peluncuran album tadi.
“Big Machine telah mendaftarkan (album) sebagai rilisan 2017, tetapi mereka benar-benar baru merilisnya malam ini di tengah malam. Aku selalu jujur dengan kalian tentang hal-hal ini. Jadi, aku hanya ingin memberi tahu bahwa album ini tidak meminta persetujuan dari aku,” lanjut Taylor Swift.

Taylor Swift pun menuliskan beberapa pihak yang mendukung tindakan mantan label tadi. Taylor Swift mengklaim mantan labelnya sedang butuh uang sehingga menjual album yang tidak dia setujui.
“Sepertinya Scooter Braun dan pendukung keuangannya, 23 Capital, Alex Soros dan keluarga Soros dan The Carlyle Group telah melihat neraca terbaru mereka, lalu menyadari bahwa membayar $ 330 JUTA untuk musik saya bukanlah pilihan yang bijaksana dan mereka butuh uang,” tambah Taylor Swift.
Terakhir, Taylor Swift menyebut mantan labelnya telah membuat tindakan yang “kampungan”.
“Benar-benar kampungan tetapi begitu transparan,” pungkas Taylor Swift.