DBASIA.CLUB – Kebanyakan Anda yang mungkin pernah menikmati kehidupan malam Singapura atau di beberapa kota besar lain di Asia Tenggara dan tidak ketinggalan kota Jakarta, tentunya Anda pasti telah mengenal Tiger Beer yang ikonik, dan sekarang merek bir itu kembali memberikan satu alasan baru untuk mencari dan menikmati bir premium mereka. Mereka baru saja kembali mengeluarkan bir Tiger Crystal, menambah jenis bir berkualitas yang mereka produksi dengan baik.
Beberapa dari Anda mungkin pernah ingat bahwa Tiger Crystal pertama kali diperkenalkan ke pasar Singapura dan Asia Tenggara pada 2010, sebuah bir yang sangat dirindukan oleh banyak penggemar ketika Tiger berhenti menjual hampir satu dekade lalu setelah peluncuran pertamanya. Sekarang, Tiger Beer membawanya kembali untuk dapat dinikmati generasi muda peminum bir, untuk mereka yang lebih suka bir kristal jernih dingin kristal yang tidak terlalu pahit dan sangat menyegarkan. BIr yang sangat cocok untuk menemani cuaca Asia Tenggara yang cenderung gerah
Selain fakta bahwa Tiger Crystal ditempatkan dalam botol bening bergaya kristal sehingga tidak terlihat sama seperti produk Tiger lainnya, bir ini juga dibuat dengan rasa yang sangat berbeda dari bir Tiger yang kita kenal pada umumnya.
Produsen Bir di Asia Tenggara ini dapat melihat bahwa ada pasar yang terus berkembang untuk minum bir yang ringan, dengan lebih banyak peminum perkotaan di usia muda yang menuntut pilihan minuman beralkohol yang ringan, namun tetap terasa kuat untuk setiap acara sosial mereka, baik itu di pesta atau di makan malam di komunitas mereka setelah hari yang panjang keluar dari kesibukan pekerjaan keseharian mereka. Dengan pemikiran itu, Tiger Beer kembali memutuskan untuk memperkenalkan bir yang lebih ringan yang rasanya tidak seperti bir lainnya.
Dibuat dan diproduksi dengan teknologi pembuatan bir kelas dunia, Tiger Crystal dikatakan sebagai bir dingin dan sangat lembut yang rasanya sangat menyegarkan. Ini dibuat dari bahan-bahan alami menggunakan proses penyaringan dingin kristal es di suhu -1 ° C, sebuah cara unik yang menjaga dan meningkatkan rasa serta aroma yang diinginkan. Hasilnya sebuah bir Lager berwarna emas dengan kandungan alkohol 4,6%. Bir yang dikemas dengan rasa halus, namun renyah yang dengan mudah dapat ditemukan dan dinikmati semua orang.
Untuk peminum Tiger Beer berpengalaman yang setia dan bertahan selama ini, maka perlu diketahui bahwa minuman berwarna emas ini, digambarkan memiliki aroma samar scone apel dan telur orak-arik, dan telah memenangkan penghargaan global ketika pertama kali diperkenalkan pada tahun 2010. Pada World Beer Cup 2010, bir ini muncul di daftar teratas, mengalahkan 19 entri bir lainnya dalam kategori Australasian, Amerika Latin atau Tropical-Style Light Lager dan diberi peringkat 87 poin oleh www.tastings.com, situs web Beverage Testing Institute.
Tiger beer sendiri lahir di Melting-pot Singapura pada tahun 1932, dibesarkan di jalanan kehidupan malam Asia Tenggara dan pada khususnya kota Singapura, berbagi tempat di meja makan kuliner jalanan, tempat penikmatnya duduk bahu membahu dengan semua lapisan masyarakat, Tiger dibuat untuk menyatukan orang-orang itu. Sebuah lini produksi bir dengan ciri khas rasanya yang menggigit. Memberi semangat untuk penggemarnya bersama memperjuangkan dan mendorong mereka untuk selalu mau mengejar ide-ide berani mereka untuk membuat dampak positif di kehidupan dan masyarakat. Sampai hari ini Tiger adalah bir premium yang paling cepat berkembang di dunia, diseduh di 16 negara dan tersedia di 50 negara. DItambah lagi Tiger diakuisisi oleh HEINEKEN pada tahun 2012, menjadikannya semakin besar dan berkembang pesat.
Sebagai bir premium di Asia, yang menyandang nama salah satu makhluk paling agung di dunia, Tiger Beer telah ikut serta dan membantu perjuangan untuk mempertahankan kelangsungan hidup 3.890 harimau yang tersisa di dunia. Untuk pertama kalinya dalam 84 tahun, Tiger Beer kini menghapus ikon mereka dari kemasannya untuk memberikan makna yang menarik, yaitu makna perlindungan pada spesies yang terancam punah itu.
Merek ini juga telah memulai kemitraan enam tahun dengan World Wildlife Fund for Nature (WWF), untuk mendukung tujuan peduli lingkungan global, yaitu program yang bertujuan untuk menggandakan populasi harimau liar dunia pada tahun 2022. Kemitraan ini, yang didukung oleh 1 juta US dolar donasi dari Tiger Beer ke WWF, juga menandai peluncuran #3890Tigers, kampanye yang digaungkan secara viral digital yang merangkul seni dan kreativitas untuk meningkatkan kesadaran global akan keadaan buruk yang dialami harimau liar.
Tiger Beer percaya dalam mendukung orang-orang di lintas budaya dengan ide-ide berani, mengungkap semangat harimau di dalam diri kita semua, untuk menciptakan kesadaran dan perubahan positif untuk masalah yang mempengaruhi masyarakat dimana mereka hadir. Menunjukkan kekuatan kreativitas dengan tujuan, Tiger Beer juga telah mensupport Air-Ink, tinta pertama di dunia yang diciptakan dari polusi udara, dan menampilkan hasilnya di jalan-jalan dunia. Inisiatif baru ini melihat Tiger Beer menggerakkan kolaborasi kreatif antara Anirudh Sharma, penemu Air-Inkdan salah satu pendiri Graviky Labs, dan seniman baru dari tujuh budaya untuk memamerkan teknologi terobosan ini kepada dunia.
Dengan hanya sepelemparan batu jauhnya dari khatulistiwa, orang mengatakan Singapura terlalu panas untuk membuat bir. Pada tahun 1932 Tiger secara berani menentang rintangan itu dan mempelopori Tropical Lagering, proses pembuatan bir yang unik yang dirancang untuk menyegarkan kembali kebanggaan teknologi negara Singapura. Beer Tiger telah menjadi pioner yang kuat sejak saat itu. Hari ini, mereka memanfaatkan energi matahari melalui lebih dari 8.000 panel surya, seukuran tiga lapangan sepak bola, di atap tempat pembuatan bir mereka untuk membuat bir mereka yang terkenal di dunia.